This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 08 Oktober 2018

KHAULAH BINTI TSA’LABAH RADHIYALLAHU ANHUMA

Nama lengkapnya adalah Khaulah bintu Malik bin Tsa’labah bin Ashram bin Fahr bin Tsa’labah bin Ghannam bin ‘Auf bin ‘Amr al Anshariyah al Khazrajiyah, seorang wanita yang fasih dan pandai. Ia adalah isteri dari Aus bin ash Shamit bin Qais, saudara dari Ubadah bin Shamit Ra., yang menyertai dalam perang Badar dan perang Uhud serta mengikuti seluruh peperangan yang disertai Rosulullah SAW. Dengan Aus inilah ia melahirkan anak laki-laki bernama Rabi. Khaulah merupakan seorang wanita yang mengajukan gugatan kepada pemimpin anak Adam, yang didalamnya mengandung banyak pelajaran. Dirinya adalah salah satu Muslimah yang dalam banyak hal telah menjadikan kaum wanita mampu mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dengan penuh kebanggaan dan perasaan mulia. Ia juga membuktikan betapa besar perhatian islam terhadapnya dan juga terhadap kaumnya. Khaulah binti Tsa’labah merupakan mukminah yang dididik oleh islam, yang sempat menghentikan Khalifah Umar bin Khatab yang sedang berjalan hanya untuk memberikan wejangan dan nasihat kepadanya. Khaulah berkata, “Wahai Umar, aku telah mengenalmu sejak namamu dahulu masih umair (Umar kecil). Tatkala engkau berada dipasar Ukadz, engkau mengembala kambing dengan tongkatmu, kemudian berlalu hari demi hari sehingga memiliki nama amirul mukminin. Maka, bertakwalah kepada Allah perihal rakyatmu, dan ketahuilah barang siapa yang takut akan siksa Allah SWT, maka yang jauh akan menjadi dekat denganya. Dan, barang siapa yang yakin akan adanya hisab, makai a takut terhadap azab Allah.” Ia berkata hal itu, sementara Umar Amirul Mukminin mendengarkan perkataanya sambal berdiri dan menundukkan kepalanya. Akan tetapi, Al-Jarud Al-Abdi yang menyertai Umar bin Khathab tidak tahan dengan tindakan sembrono ini. Ia kemudian berkata kepada Khaulah “engkau telah berbicara banyak kepada Amirul Mukminin, Wahai wanita!” Umar kemudian menegur ajudanya itu, Umar berkata, “Biarkan ia. Tahukah kamu siapa dirinya? Ia adalah Khaulah yang Allah mendengarkan perkataanya dari langit ketujuh. Maka, Umar lebih berhak untuk mendengarkan perkataanya.” Dalam riwayat lain, Umar berkata, “Demi Allah, seandainya ia tidak menyudahi nasihatnya kepadaku hingga malam hari, maka aku tidak akan emnyudahinya sehingga ia selesaikan apa yang ia kehendaki, kecuali jika telah dating waktu shalat, maka saya akan emngerjakan shalat, kemudain kembali mendengarkannya hingga selesai keperluanya.”